Memanfaatkan Gap Dalam Trading
Saat pasar modal sedang bergejolak, terkadang chart menampilkan fenomena yang disebut dengan trading gaps. Trading gap yaitu dimana saat satu candlestick tiba-tiba menciptakan jarak dengan candlestick berikutnya.
Gap yang terjadi pada trading chart mengindikasikan tidak ada transaksi yang dieksekusi pada level harga tersebut. Hal ini lantaran harga berubah drastis dalam kurun waktu singkat. Baik lonjakan harga maupun koreksi harga yang terjadi secara drastis akan memicu gap pada chart trading trader. Fenomena lumrah ini dinamakan 'gap up' jika lonjakannya terbang ke bulan atau 'gap down' jika koreksinya susut ke jurang.
Salah satu cara yang paling populer adalah memasang penawaran sebelum pasar dibuka setelah melihat sinyal dari gap. Strategi ini harus diikuti dengan analisa fundamental dan teknikal yang mumpuni agar prediksi trader tidak meleset. Hal ini dikarenakan gap kerap terjadi setelah laporan keuangan dirilis untuk publik, sering kali trader membeli saham atau mata uang saat pasar baru ditutup di angka yang menguntungkan. Trader juga bisa memilih untuk memasang harga di posisi yang likuid maupun tidak likuid di awal pergerakan harga dengan asumsi gap akan segera terisi. Sebab biasanya, saat gap mulai terisi, tren akan berlanjut pada kesetimbangan yang baru.
Beberapa jenis gap mengindikasikan momentum baru pada tren trading. Contohnya, breakaway gap secara tipikal akan diikuti dengan kenaikan tajam dari volume trading. Namun, tidak begitu dengan runaway gap yang lebih sering terjadi tanpa alasan tertentu.
Tonton video dibawah untuk lengkap dan detailnya!
Comments
Post a Comment