Jenis GAP pada Trading

Gap merupakan celah kosong di dalam charts yang timbul akibat adanya lonjakan harga yang terjadi karena tidak adanya transaksi pada level harga tersebut. Gap bisa dimanfaatkan sebagai peluang trading. Pergerakan harga pada gap bisa trader temukan di bar chart dan candlestick. Banyak trader yang mengatakan gap yang terjadi akan terisi kembali dan hal itu artinya harga akan menutup kisaran trading yang kosong. Sebelum memanfaatkan peluang ini, hal yang perlu diperhatikan dengan baik adalah gap tidak selalu terjadi. Bahkan bisa saja membutuhkan waktu yang lama agar gap bisa terisi kembali. Trader perlu memahami jenis-jenis dari gap. Berikut jenis gap yang perlu trader pahami!

1. Common Gap

Gap yang sering terjadi dan paling sering muncul, biasanya tidak akan berdampak terlalu signifikan terhadap pergerakan harga. Mudah dikenali dan tidak didukung oleh gejolak volume yang signifikan dan umumnya gap ini akan tertutup dalam waktu yang relatif cepat. Common gap sering terjadi dalam proses pergerakan harga, baik ketika trending ataupun sideways.

Common Gap banyak terjadi saat harga mulai bergerak pada kisaran yang terbatas dan terkadang gap yang terjadi tidak besar dan cenderung kecil. Hal demikian bisa terjadi dikarenakan adanya aktivitas perdagangan normal, seperti adanya volume trading yang rendah. Jenis gap seperti ini biasanya akan terisi kembali dengan cepat dan akan bergerak ke dalam harga sebelum terjadinya gap.

2. Breakaway Gap

Gap ini terjadi saat dalam keadaan konsolidasi (sideways) setelah bergerak trending. Ada kemungkinan terjadi trend reversal. Gap ini bisa tertutup atau tidak, tergantung dari kekuatan trend reversalnya. Jenis ini dinamakan dengan Breakaway Gap karena bisa menyebabkan harga keluar dari konsolidasi dan kemungkinan membentuk sebuah tren. Breakaway gap yang kuat keluar dari fase konsolidasi dianggap banyak trader lebih kuat dari penembusan konsolidasi non gap. Saat gap ini terjadi mengindikasikan terdapat kenaikan sentimen  yang besar ke arah dari gap tersebut dan bisa saja bertahan dalam beberapa periode waktu yang selanjutnya memicu pergerakan harga selanjutnya.

3. Runaway Gap

Runaway gap terjadi di pertengahan trend dan biasanya tidak tertutup. Tidak tertutup maksudnya harga tidak bergerak kembali pada area gap yang kosong. Gap ini menandakan trend pergerakan harga yang kuat. Volume yang ada di dalam runaway gap tidak terlalu penting jika dibandingkan dengan breakawaay gap, namun bisa dibandingkan dengan volume rata-rata. Saat volume terlalu ekstrem, maka hal ini memberikan sinyal bahwa runaway gap merupakan exhausting gap yang merupakan sinyal dari akhir sebuah tren.

4. Exhaustion Gap

Gap yang menunjukkan tanda kelelahan setelah terjadinya rally panjang dan mendekati klimaks dari sebuah pergerakan, gap ini menunjukkan minat pasar yang semakin berkurang terhadap saham tersebut dalam sebuah trend yang berlangsung, yang mengakibatkan trend berbalik arah. Agar bisa dengan mudah mengidentifikasi sebuah exhausting gap, maka gap ini harus ditandai dengan volume yang sangat besar. Selain itu kekuatan dari sinyal akan meningkat saat hal ini terjadi setelah harga sebelumnya membuat pergerakan yang signifikan.





Note:

Apabila membutuhkan Free materi dan info lebih lanjut hubungi 03315106055.

Free materi soft copy hub wa admin 081258066174

Info Private/class trading premium berbayar (dibimbing selamanya sampai profit konsisten dan mandiri). Kunjungi akses langsung web kami www.wijayatrading.com

Comments

Popular posts from this blog

Tingkatan Seorang Trader

SNR, BEST TRADE STRATEGY!