Hal Utama Dalam Money Management
Penting untuk mengetahui dan menguasai money management untuk sukses dalam trading. Banyak trader pemula yang mengabaikan hal ini dan hanya menerapkan konsep money management ala kadarnya sehingga tidak bertahan lama dalam dunia trading. Penggunaan money management yang ala kadarnya biasanya hanya pada setting stop loss dan level target profit sekedar untuk proteksi agar tidak mengalami loss terlalu banyak, atau agar kebagian profit jika nnati ternyata pergerakan harga berbalik arah. Stop loss dan target profit adalah salah satu bagian dari money management dalam trading.
Untuk menerapkan money management agar trading lebih efektif dan profitable dalam jangka panjang, maka terdapat 4 hal pokok atau utama yang harus diperhatikan dibawah ini:
1. Besarnya kerugian atau resiko yang trader bisa tanggung setiap kali entry
Sebelum menentukan besarnya stop loss dan target profit, trader harus menetapkan besarnya resiko dalam nilai uang untuk trade yang akan dilakukan. Misalnya balance dalam account trader yang masih free (free margin) sebesar $1,000. Jika trader menetapkan resiko 2% berarti trader akan menanggung kerugian maksimal sebesar 2% X $1,000 atau $20 untuk entry yang akan trader lakukan. Tidak ada ketentuan baku untuk hal ini dan bisa saja antara trader yang satu berbeda dengan trader yang lain, tergantung dari kondisi keuangan masing-masing.
Jika trader cukup yakin dengan sinyal trading yang benar-benar valid, trader bisa menetapkan persentasi resiko lebih besar, misalnya 3% atau 5%. Hal ini penting untuk trader lakukan sebelum entry karena trader akan tahu terlebih dahulu besarnya kerugian yang bakal trader alami jika nanti ternyata stop loss trader kena.
2. Menentukan ukuran lot berdasarkan besarnya resiko
Jika trader entry berdasarkan resiko yang telah ditetapkan, maka berapapun besarnya stop loss yang akan trader tentukan dalam pip, resiko trader akan tetap sama dengan menghitung ukuran lot yang sesuai saat trader entry. Misalnya jika trader tentukan besarnya stop loss 50 pip, maka nilai per pip yang mesti trader ikuti adalah: $20 / 50 = $0.4. Jika trader trading EUR/USD atau GBP/USD (direct currencies) dalam mini lot (per pip-nya $1) maka untuk trade tersebut ukuran lot trader adalah 0.4 lot, dan jika trader trading dalam micro lot (per pip-nya $0.1) maka ukuran lot trader adalah $0.4 / $0.1 = 4 lot.
Jika ada 2 trader dengan modal yang berbeda tetapi menerapkan persentasi resiko yang sama dengan stop loss yang sama pula, tentu ukuran lot keduanya berbeda. Trader yang modalnya lebih besar ukuran lot-nya akan lebih besar walaupun level stop loss keduanya sama. Itulah sebabnya mengapa besarnya resiko per trade biasanya diukur dengan nilai uang.
3. Menentukan reward ratio yang obyektif dan logis
Jika ukuran lot trading telah ditetapkan, langkah berikutnya baru menentukan level target profit (reward). Besarnya risk/reward ratio mesti obyektif dan realistis, tidak terlalu kecil atau terlalu besar. Jika mungkin trader kesulitan untuk menentukan level target (reward) karena kondisi pasar yang kurang memenuhi syarat, misalnya level target yang akan trader ambil berdasarkan level support atau resistance terlalu kecil dibanding stop loss (risk), maka trader bisa menggunakan fasilitas trailing stop, dengan catatan risk/reward ratio tidak kurang dari 1 sehingga trader bisa mengharapkan minimal breakeven atau balik modal.
4. Aturan money management yang telah Anda sepakati seharusnya bisa mengurangi pengaruh emosi
Dengan menggunakan aturan money management yang telah trader buat seharusnya trader bisa trading dengan tidak emosional karena potensi kerugian yang bakal diterima sudah jelas. Jika ternyata masih ada ganjalan atau kurang puas, trader bisa melakukan evaluasi hingga benar-benar merasa pas dengan aturan money management tersebut.
Comments
Post a Comment