Langkah Ampuh Menghindari Harga Bergerak Melawan Posisi
Untuk sukses dalam dunia trading memerlukan proses yang sangat panjang. Banyak trader ketika bertrading sering terpancing oleh sinyal palsu atau fake signal yang ujungnya membawa kerugian bagi trader. Untuk meminimalisir atau menghindari sinyal yang menipu ini atau menghindari harga bergerak yang melawan posisi, artikel ini akan membahas dibawah ini:
1. Gunakan Time Frame Daily
Kesalahan dasar seringkali terjadi karena pengaturan sistem trading sederhana seperti pada time frame. Pilihan time frame menentukan langsung kualitas sinyal karena frekuensi kemunculan batang candlestick (bar) bergantung kepada tinggi-rendahnya jeda waktu. Sinyal palsu akan lebih sering muncul pada time frame rendah (di bawah h4). Jadi bayangkan saja jika trader menggunakan pilihan M15 di mana setiap bar baru akan muncul setiap 15 menit. Pola-pola price action akan bermunculan dalam kualitas rendah dan indikator Anda akan bergerak naik turun dengan fluktuasi tinggi. Jelas, kepala akan menjadi pusing menghadapinya.
2. Pahami letak Support-Resistance
Sebelum bereaksi terhadap suatu sinyal, trader harus mengetahui di mana letak titik support dan resistance. Hal tersebut penting karena sifat pasar berulang. Harga kemungkinan besar akan memantul (bounce) di sekitar titik batas tersebut, kecuali dalam kasus breakout (harga bergerak jauh menembus batas support/resistance kunci). Sinyal palsu biasanya muncul sebelum harga bergerak menyentuh batas-batas tersebut. Katakanlah saat kondisi pasar sedang trending muncul sebuah sinyal reversal. Jika trader membuka posisi berdasarkan sinyal tadi tanpa mengetahui di mana garis resistansi/support-nya, kemungkinan besar trader akan terjebak dengan sinyal palsu.
3. Waspadalah dengan News & Event
4. Kurangi Overtrading
Bahaya resiko sinyal palsu akan menghantui Anda apabila Anda termasuk trader dengan keinginan untuk memasuki pasar dengan frekuensi tinggi. Pasar Forex memang termasuk pasar terbesar dengan peluang trading sepanjang waktu, tidak heran jika banyak trader pemula selalu tergoda untuk membuka posisi setiap kali sinyal dari indikator atau pola price action muncul pada chart pair mereka. Menurut beberapa trader profesional seperti Nial Fuller, overtrading atau impuls untuk terus menerus membuka-tutup posisi berdasarkan sinyal-sinyal berkualitas rendah (sinyal palsu) tidak hanya akan memaparkan resiko loss terhadap margin akun Anda, tetapi juga tekanan mental yang akan berujung pada frustrasi berkepanjangan. Menurutnya, trader pemula harus belajar untuk bersabar dan mengontrol impulsnya untuk hanya bereaksi (membuka posisi) hanya pada saat sinyal dengan kualitas terbaik muncul (mengikuti syarat dari ketiga langkah di atas).
Kesimpulan
Sinyal palsu sebenarnya adalah bagian "natural" dari kegiatan trading. Hanya saja, jam terbang dan ketrampilan tiap trader akan bervariasi satu sama lain dalam menyikapi sinyal-sinyal palsu tersebut. Lima langkah untuk menghindari sinyal palsu di atas hanyalah panduan dasar saja. Trader masih dapat mengembangkan sendiri sistem trading anti sinyal palsu masing-masing. Intinya, seperti belajar bersepeda tadi, bersiaplah untuk terjatuh dan kembali bangkit dari kesalahan lampau. Semua itu termasuk bagian dalam proses belajar trading forex.
Comments
Post a Comment