Penggerak Harga Emas

Selama ribuan tahun, emas telah diagungkan karena daya tarik fisik dan ekonominya, menjadi salah satu aset lindung nilai paling populer. Dalam sejarah kuno, emas sangat diminati oleh banyak orang karena keindahan yang unik dan kelangkaannya, menjadikannya komoditas yang sangat diinginkan serta simbol, dan akhirnya menjadi penyimpan kekayaan. Namun, seiring berjalannya waktu, standar emas diadopsi sebagai bentuk mata uang global dan sekarang, meskipun sistem mata uang giat telah menggantikannya secara keseluruhan, emas terus memegang nilai intrinsik dan ekonomi, menjadikannya investasi populer di pasar keuangan. Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhinya sebagai investasi antara lain:

Penawaran dan Permintaan

Meskipun sebagian besar komoditas tunduk pada penawaran dan permintaan, emas hampir selalu diminati, baik untuk perhiasan, keperluan industri atau sebagai bentuk mata uang safe-heaven (lindung nilai).

Beberapa karakteristik unik yang berkontribusi pada kesuksesan emas termasuk kelangkaannya, keuletannya, dan kemampuannya menahan korosi, menjadikannya logam serbaguna dengan banyak kegunaan. Namun, permintaan emas juga sebagian besar dikaitkan dengan kemampuannya untuk mempertahankan nilai selama periode tekanan finansial.

Selama kemerosotan ekonomi, permintaan emas sebagai lindung nilai inflasi sering meningkat, menegaskan daya tariknya sebagai safe-heaven. Terkait dengan pasokan, setelah emas ditambang dan melalui proses pengolahan, karena ketahanannya terhadap korosi, emas tetap tersedia, diubah menjadi emas batangan, koin, perhiasan dll.

Peraturan Pemerintah

Tidak seperti uang kertas, emas adalah komoditas fisik yang tidak memiliki resiko gagal bayar dan tidak terpengaruh oleh kebijakan pemerintah. Selama periode ketidakpastian ekonomi seperti krisis keuangan atau ketidakstabilan politik, bank sentral dapat melakukan intervensi dengan menurunkan suku bunga atau mencetak lebih banyak uang, yang menyebabkan kenaikan inflasi dan depresiasi mata uang. Meskipun hal ini dapat mengakibatkan hilangnya daya beli uang kertas, emas dapat digunakan sebagai lindung nilai inflasi, menjadikannya investasi yang populer selama masa-masa ini.

Dolar Amerika

Karena emas umumnya diperdagangkan terhadap dollar AS, perubahan mata uang cenderung memiliki dampak langsung pada harga emas. Dolar yang lebih kuat umumnya membuat emas lebih mahal untuk dibeli oleh negara lain, yang mengakibatkan penurunan permintaan dan oleh karena itu, harga emas juga akan turun. Begitu juga sebaliknya, ketika nilai dolar terdepresiasi. Namun, sentimen resiko juga berperan dalam hubungan terbalik antara emas dan greenback.

Selama kemerosotan ekonomi atau meningkatnya masa volatilitas, permintaan mata uang dan saham dapat menurun karena investor meningkatkan eksposur terhadap emas, dan aset lain yang memiliki nilai intrinsik.

Emas Sebagai Komoditas yang Dapat Diperdagangkan

Meskipun koin, lempengan emas dan batangan masih dikoleksi dan ban sentral umumnya menyimpan sejumlah emas dalam cadangan, cara termudah mendapatkan eksposur ke logam mulia adalah dengan memperdagangkannya di bursa, berinvestasi di perusahaan emas atau memperdagangkan ETF yang melacak harga emas.

Faktor yang sama yang mempengaruhi emas sebagai investasi kemungkinan akan mempengaruhinya sebagai komoditas yang dapat diperdagangkan tetapi karena pasar emas sangat besar, volume perdagangan yang tinggi, dikombinasikan dengan likuiditas yang amble dan perdagangan hampir 24 jam, memungkinkan untuk spread yang lebih ketat, membuat emas relatif murah untuk diperdagangkan. 




Note:
Apabila membutuhkan Free materi dan info lebih lanjut hubungi 03315106055.
Free materi soft copy hub wa admin 081258066174
Info Private/class trading premium berbayar (dibimbing selamanya sampai profit konsisten dan mandiri). Kunjungi akses langsung web kami www.wijayatrading.com

Comments

Popular posts from this blog

Tingkatan Seorang Trader

SNR, BEST TRADE STRATEGY!