Cara Memasang Pending Order yang Tepat

Pending order adalah order yang tertunda atau penawaran. Pending order dapat dimanfaatkan untuk mendapatkan harga yang lebih baik sehingga profit bisa dapat lebih besar. Di dalam pending order terdapat stop buy, stop sell, limit sell, dan limit buy. Umumnya pending order yang banyak digunakan ialah “Buy Limit” dan “Sell Limit” dan biasa juga digunakan dalam keadaan trend, mau itu trend naik ataupun trend turun. Karena biasanya harga ketika terjadi trend tidak akan langsung dibawa naik ataupun turun terus menerus. Inilah beberapa tips memasang pending order:

Memahami Jenis Pending Order

Sebelum trader menggunakan pending order, trader perlu menentukan level yang akan menjadi target. Target tersebut bisa diatas maupun dibawah harga yang sedang berlangsung. Tergantung dengan jenis pending order trader.

Terdapat 4 tipe pending order yang sangat sering digunakan yaitu, buy stop, sell stop, buy limit, sell limit. Agar tidak sulit untuk memahaminya, keempat pending order ini dibagi dalam 2 kategori yaitu limit order dan stop order.

  • Limit Order

Limit order di pasang bertujuan untuk membuat target open buy dibawah harga saat ini atau open sell diatas harga sekarang.

  • Stop Order

Stop order digunakan untuk membuat target open buy diatas harga saat ini atau open sell dibawah harga sekarang.

Kesalahan yang paling sering digunakan saat trader gagal untuk memasang pending order itu biasanya harga tidak sesuai dengan jenis ordernya. Contoh: saat EUR/USD berada di harga 1.22418 dan trader memilih Sell Stop, trader justru mengisi kolom harga dengan level 1.22420, yang jelas-jelas lebih tinggi dari harga saat ini.

Karena Sell Stop berfungsi untuk memasang target Open Sell di bawah harga sekarang, pencantuman level 1.22420 jelas tak sesuai dengan manfaatnya.target Open Sell di bawah harga sekarang, pencantuman level 1.22420 jelas tak sesuai dengan manfaatnya. Maka dari itu, apabila trader gagal memasang Pending Order, hal pertama yang perlu dipastikan adalah kesesuaian level harga dengan jenis ordernya.

Memanfaatkan Pending Order Untuk Mendukung Strategi

Ketika trader menggunakan pending order buy stop yang mematok target open di harga saat ini berarti trader beransumsi bahwa harga akan naik secara melesat dari harga saat ini Prinsip tersebut mirip dengan tujuan strategi breakout, yang baru mengeksekusi sinyal buy setelah harga berhasil mematahkan level resistance kunci.

Itulah sebabnya, level target dalam Buy Stop biasanya disesuaikan dengan resistance yang berpotensi ditembus oleh kenaikan harga. Sedangkan untuk Sell Stop, target posisi entry umumnya disesuaikan dengan level support, yang jika ditembus bisa mengkonfirmasi penurunan harga lebih lanjut.

Di sisi lain, dengan menggunakan Buy Limit berarti trader mengharapkan jika harga akan berbalik menguat setelah menyentuh suatu level yang lebih rendah dari harga sekarang. Ekspektasi pembalikan seperti demikian jelas sesuai dengan strategi reversal.

Target harga dalam Pending Order Buy Limit bisa diisi dengan support kunci yang menurut trader bisa menahan harga untuk turun. Hal sebaliknya berlaku untuk Sell Limit, karena trader dapat memasang target open trade sesuai resistance yang sekiranya bisa membatasi pergerakan bullish harga.

Salah satu kunci sukses trading adalah mengetahui metode atau strategi yang sesuai dengan gaya trader, dan memaksimalkannya sebaik mungkin. Maka dari itu, ketika menggunakan Pending Order, maksimalkan pula fungsinya dengan strategi reversal atau breakout. Ingatlah bahwa stop order merupakan penunjang strategi breakout sedangkan limit order merupakan pelengkap dari strategi reversal.

Perhatikan Batas dari Stop Level

Stop level berfungsi utuk mengukur selisih harga saat ini dengan target pending order, stop loss maupun take profit. Batas Stop Level ditentukan oleh broker dan berbeda-beda di setiap pair. Ada bisa melihat langsung didalam metatrader.

Semakin besar range pergerakan harga suatu pair, maka semakin tinggi pula standar Stop Level yang ditetapkan. Oleh sebab itu, Stop Level pada pasangan mata uang cross cenderung lebih tinggi dibandingkan dengan pair mayor yang umum ditradingkan.

Katakanlah trader ingin memasang Pending Order Buy Limit untuk GBP/USD yang saat ini sedang berada di level 1.39400. Karena Stop Level untuk pair itu adalah 17 poin, maka trader tak bisa menargetkan level Buy Stop di harga yang lebih rendah dari 1.39417. Jika keliru memasukkan target harga yang melanggar batas Stop Level, proses pemasangan Pending Order akan dinyatakan invalid.



Note:
Apabila membutuhkan Free materi dan info lebih lanjut hubungi 03315106055.
Free materi soft copy hub wa admin 081258066174
Info Private/class trading premium berbayar (dibimbing selamanya sampai profit konsisten dan mandiri). Kunjungi akses langsung web kami www.wijayatrading.com

Comments

Popular posts from this blog

Tingkatan Seorang Trader

SNR, BEST TRADE STRATEGY!