Dasar Menjadi Swing Trader

Swing trader adalah gaya trading yang disukai banyak orang, para penggunanya disebut dengan swing trader. Alasan kenapa trading jenis ini banyak disukai oleh banyak orang karena profit yang dihasilkan sangat lumayan untuk mengisi dompet para trader. Pada dasarnya, swing trading adalah trading yang memakan waktu yang lumayan, sekitar satu sampai tiga hari, atau bahkan bisa sampai satu minggu. Swing trader biasanya menahan posisi trader hingga berhari-hari dan berminggu-minggu untuk mendapatkan profit dari memaksimalkan strategi trading.

Swing trading ini memang menghasilkan profit yang menjanjikan, namun trader harus memahami bursa pasar mata uang dunia selama dalam keadaan open position. Berikut beberapa persiapan untuk menjadi swing trader:

Mengatur Money Management

Meskipun menjadi swing trader sangat menyenangkan apalagi ketika memiliki target profit tinggi antara 200 pips. Swing trading pun terlihat cukup mudah karena trader tidak perlu untuk selalu melihat monitor tiap hari. Akan tetapi trader perlu modal yang lebih besar ketimbang trading jangka pendek, karena target stop loss yang ditentukan biasanya juga tak boleh ketat untuk memberikan ruang koreksi pada harga.

Kembangkan Analisa Fundamental

Jika menjadi seorang swing trader harus paham juga tentang fundamental, karena pergerakan harga bukan cuma dipicu oleh teknikal saja, tetapi juga oleh analisa fundamental. Swing trader harus benar-benar paham cara menganalisa pergerakan harga di pasar finansial, mengacu pada data ekonomi dan berita-berita yang menjadi pusat perhatian pelaku pasar.

Tidak hanya itu saja, dibutuhkan pula pemikiran yang cermat tentang bagaimana data-data ekonomi dan berita besar tersebut berdampak pada penilaian baik atau buruknya prospek ekonomi suatu negara. Lantas mengidentifikasi efeknya terhadap nilai tukar suatu mata uang.

Mampu Mengidentifikasi Awal dan Akhir Trend

Menjadi swing trading perlu mengetahui kapan trend akan mulai dan kapan trend akan berakhir karena akan menjadi risiko yang besar ketika melakukan entry saat trend bullish berakhir. Semakin cepat trader mengetahui kapan suatu trend akan dimulai dan berakhir, maka hari ini bisa memudahkan trader untuk mendapat kekuatan maksimal.

Ketika trader menggunakan indikator-indikator momentum, jangan mengikuti sinyal oerbought atau oversold untuk melakukan entry buy atau sell. Karena bisa jadi saat harga di area overbought atau oversold tersebut, harga masih kuat untuk melanjutkan trendnya. Lebih baik trader pastikan dulu apakah harga benar-benar akan berbalik arah atau melanjutkan trend dengan berpedoman pada metode price action atau pengamatan sentimen pasar.






Note:
Apabila membutuhkan Free materi dan info lebih lanjut hubungi 03315106055.
Free materi soft copy hub wa admin 081258066174
Info Private/class trading premium berbayar (dibimbing selamanya sampai profit konsisten dan mandiri). Kunjungi akses langsung web kami www.wijayatrading.com

Comments

Popular posts from this blog

Tingkatan Seorang Trader

SNR, BEST TRADE STRATEGY!