Money Management Untuk Trading Harian
Kunci utama dari suksesnya trading forex bukan hanya ditentukan oleh kehebatan sistem. Kunci lain dari suksesnya bertrading adalah terletak pada money management. Tidak peduli seperti apa sistem trading yang digunakan oleh para trader, jika tidak dapat mengelola keuangan dalam trading forex, maa besar kemungkinan trader akan berakhir gagal. Sebaliknya, jika trader hanya memiliki sistem trading sederhana sekalipun, namun jika money management trader bagus dan trader disiplin mematuhiya, maka peluang trader untuk memperoleh profit akan jauh lebih besar.
Mengetahui sistem tanpa money management sama saja dengan nol besar. Mengetahui kapan saat yang tepat untuk entry market, kapan harus exit, adalah sebagian keahlian yang perlu dimiliki oleh seorang trader. Apalagi jika trader menggunakan daily sistem, trader selalu bisa medapatkan saat yang tepat untuk melakukan trading (entry) di pasar forex. Namun, satu hal yang penting dari semua itu adalah mengetahui bagaimana mengelola keuangan trader saat trading.
Tujuan Money Management
Mencegah kerugian terjadi atau menjaga agar seorang trader tetap bisa bertahan setelah mengalami hari buruk, yaitu ketika beberapa kali mengalami gagal dalam trading secara berturut-turut. Tanpa money management yang baik, beberapa kegagalan tesebut akan cukup untuk membuat trader terhempas tanpa sisa uang sedikitpun. Tujuan lain dari money management adalah agar trader bisa memperoleh profit secara konsisten.
Berikut ini money management yang bisa trader jadikan dasar dalam menjalankan trading di pasar forex :
Tentukan Berapa Banyak Dana yang Akan Trader Resikokan
Hal pertama yang perlu trader ingat adalah hanya gunakan sejumlah uang dimana jika trader kehilangan seluruhnya sekalipun itu tidak akan mengganggu rumah tangga finansial trader. Bukan berarti di trading forex ini trader akan mengalami gagal, namun baiknya jika trader melakukan pengamanan agar ini tidak menjadi malapetaka.
Tentukan Berapa Modal atau Margin yang Trader Gunakan Pada Setiap Trading
Jumlah yang trader resikokan di setiap trading akan menentukan kekokohan financial account trader. Dan dianjurkan hanya meresikokan 1/5 dari margin yang trader gunakan. Misal, trader meresikokan 20% dari modal yang trader gunakan dalam setiap trading. Dengan kata lain, jika total dana adalah $1,000 dan per trading trader gunakan modal $100, maka trader akan resikokan 20% dari $100 yaitu $20. Ini berarti setiap trading, trader hanya meresikokan 2% dari total dana. Resiko ini harus kurang lebih sama dengan nilai stop loss yang nanti trader masukkan saat mengisi form order. Misal, jika trader trading dengan nilai $100 (dengan equity sebesar $10,000), maka stop loss yang trader resikokan adalah $20 (sekitar 20 pips untuk currency pair USD).
Tentukan Berapa Jumlah Posisi Trading yang Akan Trader Lakukan Pada Saat Bersamaan
Melakukan beberapa posisi trading dalam waktu bersamaan berarti menambah resiko trader. Walaupun itu juga berarti menambah peluang profit. Misal, trader membatasi hanya trading 3 posisi dalam waktu bersamaan. Dengan begini, trader menggunakan 30% dari dana untuk trading dengan resiko sebesar 6% dari total dana. Trader akan melakukan trading lagi hanya setelah satu atau dua posisi sudah closed.
Tentukan Berapa Rasio Risk Reward Trader
Sekarang trader sampai pada bagian terpenting dalam Money Management dari setiap trading yang trader lakukan, tentukan terlebih dahulu berapa rasio antara Profit yang trader inginkan dengan Loss yang bersedia trader resikokan. Rasio ini disebut juga dengan Risk : Reward. Misal, jika trader merancang Risk : Reward trader sebesar 1 : 2, maka ini berarti dalam setiap 1 nilai yang trader resikokan, trader mengharapkan 2 profit. Aturan ini nanti trader terapkan dalam penentuan nilai stop loss dan take profit. Jika trader menggunakan alert Daily System, berbeda Risk : Reward yang trader gunakan, maka berbeda pula prosentase akurasi prediksi system dan hasil profit yang trader hasilkan pada setiap trading.
Comments
Post a Comment