Strategi Menggunakan Trendline

Trendline menjadi salah satu yang dapat membantu trader untuk mengikuti arah kemana pasar bergerak. Fungsinya sebagai tool teknikal memang tak perlu diragukan lagi. Selain dapat membantu mengenali trend, tool ini juga dapat dimanfaatkan untuk mencari titik entry.

Pada dasarnya trendline dan channel juga adalah support dan resistance. Pada saat downtrend, trendline berfungsi sebagai resistance. Sebaliknya pada saat uptrend, trendline berfungsi sebagai support. Pada dasarnya ada dua strategi yang bisa trader terapkan berdasarkan support dan resistance, yang pertama disebut bounce trading, dan yang kedua disebut breakout trading.

Bounce Trading

Metode trading ini memanfaatkan pantulan harga sudah mencapai support dan resistance, dan mantul dari sana. Intinya trader menunggu ada pantulan dari area support atau resistance untuk melakukan trading. Pada saat ini tidak melakukan sell tepat pada resistance atau buy tepat pada support karena trader memerlukan semacam konfirmasi bahwa support atau resistance tersebut belum tembus. Bisa jadi pergerakan harga naik atau turun begitu tajam dan cepat hingga langsung menembus support atau resistance. Pantulan inilah yang menjadi semacam pertanda bahwa level support atau resistance itu masih kuat. Di level pembahasan yang lebih lanjut, trader juga akan mempelajari konfirmasi seperti apa yang trader bisa kenali.

Breakout Trading

Dalam dunia trading, support dan resistance tidak akan selamanya bertahan. Pada suatu saat level-level tersebut pasti akan tembus. Pada saat seperti ini trader masih bisa mencoba mencari peluang dengan strategi yang dinamakan breakout trading yang seratus persen berbeda dengan bounce trading.

Jika pada bopunce trading, trader menunggu pantulan untuk buy atau sell, pada strategi breakout trader malah memanfaatkan tembusnya support atau resistance dengan asumsi bahwa tembusnya support atau resistance cenderung diikuti oleh rally.

Suatu support atau resistance dianggap tembus jika memenuhi paling tidak salah satu dari dua hal berikut :

Pertama, jika trader menggunakan candlestick chart, maka body dari candlestick chart, maka body dari candlestick tersebut harus memotong atau menembus garis support atau resistance.

Kedua, pada saat terjadi breakout, terjadi peningkatan volume. Semakin signifikan peningkatannya, maka breakout dianggap semakin valid.



Note:
Apabila membutuhkan Free materi dan info lebih lanjut hubungi 03315106055.
Free materi soft copy hub wa admin 081258066174
Info Private/class trading premium berbayar (dibimbing selamanya sampai profit konsisten dan mandiri). Kunjungi akses langsung web kami www.wijayatrading.com

Comments

Popular posts from this blog

Tingkatan Seorang Trader

SNR, BEST TRADE STRATEGY!