Cara Melihat Breakout Palsu dan Belum Terkonfirmasi
Ada beberapa kasus dimana harga sudah breakout, tetapi harga tidak segera bergerak dengan baik sesuai rencana. Maka dari itu pada kesempatan kali ini kita akan mencoba mepelajari serta mencatat beberapa pertimbangan open posisi melihat breakout yang belum terkonfirmasi sehingga menghasilkan sinyal palsu.
Catatan Agar Tidak Terjebak Pada Breakout Palsu atau Belum Terkonfirmasi
Belajar dari beberapa kasus, maka momen yang baik untuk memanfaatkan posisi breakout adalah dengan mempertimbangkan hal-hal tersebut:
Market Sedang Buka atau Ramai
Hal pertama yang perlu diperhatikan adalah kondisi market sedang buka atau tutup. Sebagai contoh pasangan EURUSD, apakah salah satu dari dua mata uang tersebut sedang tutup atau buka. Biasanya ketika market tutup, maka pergerakan akan sangat sideways dan posisi breakout menjadi tidak berfungsi dengan baik karena pergerakan harga yang tidak jelas.
Moving Average Sudah Berpotongan atau Belum
Indikator ini juga bisa menjadi konfirmasi bagi posisi breakout, ketika brekaout ke bawah tetapi MA 5 dan 10 belum berpotongan maka ada kemungkinan harga akan kembali naik untuk menguji resistance. Jika menggunakan H1 sebagai trend jangka panjang, maka perhatikan posisi breakout di area M15. Contoh trading: H1 sebagai trend utama dan M15 sebagai level entry.
Area Support dan Resistance
Ketika harga belum menembus support atau resistance kuatnya maka sebaiknya tunggu sampai konfirmasi yang valid. Rencana trading trader adalah mencari momen yang paling tepat untuk melakukan eksekusi, jadi jangan terburu-buru dan serakah.
Indikator Oscillator Sudah Mendukung atau Belum
Indikator oscillator sendiri yang saya pakai adalah stochastick oscillator, perhatikan indikator di M15, M30 dan H1 apakah sudah selaras dan mendukung pergerakan yang sama? Jika belum maka jangan terburu-buru untuk masuk market.
Comments
Post a Comment