Mengenal SND dan SNR Trading

Konsep Dasar Supply and Demand (SND)

Pada dasarnya, supply adalah jumlah barang yang tersedia pada satu waktu di pasar, sedangkan demand adalah jumlah barang yang diinginkan pada satu waktu. Contohnya, jika suatu barang mengalami peningkatan pada supply-nya, sedangkan jumlah permintaannya tetap stabil, apa yang akan terjadi? Dari sisi pedagang, tidak akan terjadi siklus pertukaran uang dan pembaruan barang, atau dengan kata lain, dia merugi karena barangnya tidak laku. Agar tidak mengalami kerugian membengkak, pedagang akan menurunkan harga agar minat pembeli dapat kembali naik. Sebaliknya, kurangnya ketersediaan barang dan tingginya permintaan akan menaikkan nilai barang tersebut. Lebih singkatnya begini:

  • Jika permintaan (demand) naik dan ketersediaan barang (supply) tidak berubah maka kelangkaan barang akan terjadi dan harga akan naik.
  • Jika permintaan (demand) menurun dan ketersediaan barang (supply) tidak berubah maka penumpukan barang akan terjadi dan harga akan turun.
  • Jika permintaan (demand) tetap dan ketersediaan barang (Supply) meningkat maka penumpukan barang akan terjadi dan harga akan turun.
  • Jika permintaan (demand) tetap dan ketersediaan barang (supply) turun maka kelangkaan barang akan terjadi dan harga akan naik.

Jenis Entry Trading Supply and Demand

Dalam cara trading pemula dengan supply and demand, terdapat 2 hal yang akan menjadi dasar entry trader. Kedua jenis entry ini masing-masing menawarkan kekurangan dan kelebihannya.

Entry Breakout

Pada jenis entry breakout, order akan dieksekusi langsung ketika harga telah berhasil menembus suatu resistance maupun support. Entry jenis ini sering digunakan pada sistem trading dengan menggunakan channel, seperti bollinger bands, donchian channel, maupun pada chart pattern. Kelebihan jenis entry breakout adalah trader tidak akan pernah tertinggal ketika harga sedang trending dalam satu arah. Breakout ini memang baik untuk mendeteksi pergerakan awal suatu pasar trending.

Kelemahan dari jenis entry breakout adalah false breakout. False breakout adalah suatu kejadian yang awalnya mencerminkan penembusan harga dari support dan resistance, tetapi kemudian gagal karena harga tidak mempertahankan eksistensinya diluar support atau resistance. Setelah menembus level tersebut, harga malah kembali ke daerah sebelumnya. False breakout ini sering kali dapat mampu dan menghabiskan dana trader, terutama trader tanpa perhitungan money management yang baik.

Entry Pullback

Pullback adalah jenis entry setelah breakout. Dalam jenis entry ini, trader harus terlebih dahulu menunggu sebelum masuk ke dalam suatu posisi. Memang belum bisa dipastikan bahwa breakout-nya sudah valid apa belum, tetapi dengan menunggu hingga harga melakukan pullback, kita akan mendapatkan harga yang lebih baik, risiko lebih rendah, dan reward lebih tinggi. Intinya, tingkat keberhasilan dari entry pullback bisa lebih baik ketimbang entry breakout.

SNR (Support and Resistance)

Pasar forex sangat dinamis dan harga yang terbentuk adalah hasil dari aktivitas jual beli. Pembeli cenderung mendorong harga untuk naik, sementara penjual biasanya akan menciptakan tren yang menurun. Singkatnya, arah pergerakan harga menggambarkan mana yang lebih kuat, pembeli atau penjual.

Support dan resistance ini sejatinya adalah sebuah konsep untuk memahami analisa teknikal. Dan setiap orang biasanya akan memiliki pemahaman sendiri mengenai support dan resistance. Support adalah sebuah tingkat atau level harga dimana pembeli memiliki posisi yang kuat dan mendominasi kontrol pasar sehingga harga tidak akan turun lebih jauh. Nah, titik support tersebut adalah titik terendah yang dicapai sebelum harga memantul ke atas. Sedangkan, resistance adalah sebuah level dimana penjual mendominasi kontrol pasar sehingga harga tidak akan naik lebih jauh lagi. Nah, titik resistance ini adalah titik tertinggi yang dicapai sebelum akhirnya memantul ke bawah.

Saat harga naik mendekati titik resistance, biasanya investor akan masuk mengambil posisi jual, sedangkan saat harga turun mendekati titik support biasanya para investor akan membacanya sebagai peluang yang bagus untuk melakukan aksi beli. Kondisi seperti itu biasanya akan cenderung berulang sehingga titik support atau resistance tidak sampai tertembus. Namun, apabila support atau resistance tertembus, maka hal itu disebut dengan break dan akan membentuk titik support dan resistance yang baru. Titik resistance yang tertembus akan menjadi titik support sembari titik resistance yang baru akan kembali terbentuk.

Dan penting untuk diingat, level support dan resistance bukanlah sebuah angka yang pasti. Artinya, tidak seorang pun yang dapat menentukan dengan pasti dimana akan terjadi support dan dimana akan terjadi resistance. Support dan resistance biasanya adalah sebuah perkiraan yang disesuaikan dengan history yang telah terjadi dan dapat dihitung menggunakan indikator Fibonacci Retracement Level atau pivot point.

Teknik lain untuk memperkirakan level support dan resistance adalah dengan cara pengamatan visual dengan menarik garis pada level dimana pergerakan naik atau turun sulit berlanjut. Dan garis penentuan itu biasanya tidak sama di tiap-tiap trader, tergantung bagaimana mereka membaca trend yang sedang berlangsung. Intinya, menentukan titik support dan resistance ini membutuhkan pengalaman yang cukup lama.




Note:
Apabila membutuhkan Free materi dan info lebih lanjut hubungi 03315106055.
Free materi soft copy hub wa admin 081258066174
Info Private/class trading premium berbayar (dibimbing selamanya sampai profit konsisten dan mandiri). Kunjungi akses langsung web kami www.wijayatrading.com

Comments

Popular posts from this blog

Tingkatan Seorang Trader

SNR, BEST TRADE STRATEGY!