5 Langkah Untuk Entry Di Market Forex
Sebagai seorang trader, harus tahu kapan harus buy dan kapan harus sell sebelum masuk ke pasar. Entry sangat penting dan menentukan hasil akhir dalam trading forex. Metode entry yang terukur dan effisien akan menentukan keberhasilan trading dalam jangka panjang. Namun demikian, banyak trader yang menganggap entry adalah hal yang mudah dilakukan dan tidak mencari kemungkinan entry yang terbaik untuk memperoleh hasil trading yang optimal. Entry yang tepat akan memberikan potensi resk/reward yang lebih baik termasuk penempatan stop loss yang memadai. Berikut 5 langkah untuk entry di market forex:
3 Candle Terakhir (Struktur Candle)
Saat grafik candlestick menurun namun body candle semakin mengecil grafik yang menurun memang menunjukkan bahwa saat itu yang dominan adalah seller. Namun ketika body candle semakin mengecil maka ini menunjukkan mulai adanya perlawanan dari buyer. Sehingga tekanan turun akan mulai kalah oleh dorongan naik. Pada saat dorongan naik lebih besar dari tekanan turun itulah market mulai naik.
Saat grafik candlestick bullish bodynya semakin memanjang, panjang badan candlestick menunjukkan sebuah dominasi salah satu pihak apakah buyer atau seller. Jika muncul candlestick bullish dengan badan lebih panjang dari badan sebelumnya maka ini menunjukkan semakin kuatnya dominasi buyer. Kondisi normalnya adalah market akan terus naik sampai dominasi buyer ini dipatahkan oleh seller.
1 Candle Sebelum Running
Setiap ada pola candle bullish sebelum candlestick yang sedang running, maka untuk candle berikutnya (candle yang sedang running) akan up juga yang dikonfirmasi dengan melihat pola candlestick sebelum candlestick yang sedang running di time frame yang lebih besar.
Level Psikologi atau Support Resistance
Level psikologi yaitu dimana harga-harga itu terhenti disitu, banyak terhenti kemudian kembali. Intinya, level psikologi ini dimana disitu harga tertinggi atau terendahnya kemudian berbalik. SNR adalah tingkat dimana trader melihat banyak upaya gagal yang tidak dapat dilampaui oleh harga pergerakan, ide ini akrab bagi sebagian besar trader. Area SNR diambil dari letak harga tertinggi atau terendah di masa lalu untuk menentukan letak SNR harga yang akan datang (bisa menggunakan garis mendatar atau trendline). Sedangkan area retracement merupakan area dimana harga akan terkoreksi. Area tersebut bisa dimanfaatkan untuk take profit.
Area Retracement atau Koreksi
Area retracement merupakan area dimana harga kan terkoreksi. Area tersebut bisa dimanfaatkan untuk take profit. Retracement bertujuan untuk menguji kuat naik atau turun, sehingga tren akan berbalik atau tidak. Retracement bersifat sementara, hanya berlangsung dalam jangka pendek atau beberapa hari. Retracement hanya merupakan koreksi kecil dalam tren yang lebih besar karena tak ada perubahan outlook fundamental. Sebelum muncul sinyal reversal, maka grafik harga yang mengalami retracement pasti akan berbalik ke tren asalnya. Retracement bearish akan terjadi di tengah tren bullish, sedangkan retracement bullish akan terjadi di tengah tren bearish. Terdapat beberapa tanda retracement yaitu harga berada dekat level psikologis tertentu, tetapi leve psikologis tersebut bukan merupakan level resistance penting dalam jangka panjang.
Trigger
Trigger trading dapat dianggap sebagai garis di pasir yang menentukan dengan tepat kapan trading akan dimasukkan. Tidak seperti filter trading yang dapat mencakup berbagai faktor, trigger trading memberi tahu pedagang kapan tepatnya harus bertindak. Trigger trading harus benar-benar objektif dan jelas dalam rencana trading. Seharusnya tidak ada ruang untuk ambiguitas.
Triggers trading dapat didasarkan pada berbagai kondisi, mulai dari nilai indikator hingga melintasi ambang harga, seperti level support atau resistance. Banyak trader menggunakan alat analisis teknis, seperti indikator, untuk menentukan pengaturan probabilitas tinggi di pasar.
Comments
Post a Comment