Tentang Candle Hammer, Doji, dan Marubozu
1. Hammer
Pola Hammer muncul saat harga sedang down trend. Bentuknya seperti palu. Banyak orang menilai bahwa Hammer memiliki tingkat akurasi yang rendah. Tetapi candle tersebut tetap bisa menandakan perubahan kekuatan pasar sebelum arah trend berubah.
Ketika harga jatuh, palu member sinyal bahwa harga terbuka dan tertutup di level yang berdekatan. Sumbu panjang di bawah menandakan tekanan Seller yang kuat. Tetapi Buyer tetap dominan karena harga tertutup di atas harga pembukaan. Hal tersebut yang menyebabkan pola Hammer.
Kriteria keakuratan
Hammer:
* Panjang sumbu bawah
sekitar 2-3x body candle.
* Tidak ada sumbu atas
atau sedikit.
* Body berada di puncak
range.
Setelah memastikan tingkat kevalidannya, kita dapat menggunakan metode analisa teknikal lainnya untuk mencari petunjuk entry atau konfirmator.
2. Doji
Doji digunakan untuk mengetahui informasi pembalikan trend. Doji terbentuk ketika harga poembukaan dan penutupan hampir sama untuk jangka waktu tertentu. Sementara jika harga pembukaan dan penutupannya sama, dianggap lebih kuat.
Bentuk Doji menyerupai salib, salib terbalik, atau tanda plus. Panjang sumbu atas dan bawah pun bervariasi. Secara umum, Doji mewakili keraguan di pasar tetapi juga bisa menjadi indikasi perlambatan momentum tren yang ada.
Doji memiliki 3 jenis
candle utama;
a. Long-legged
Doji
b. Dragonfly
Doji
c. Gravestone Doji
a. Long-legged Doji
Long legged Doji adalah candlestick yang terdiri
dari bayangan atas dan bawah yang panjang. Pola ini memiliki pembukaan dan
penutupan yang kurang lebih sama.
Jenis Doji satu ini akan menunjukan adanya
keragu-raguan yang terjadi setelah adanya kenaikan atau penurunan yang kuat di
pasar. Pola ini juga tidak selalu menandai akhir sebuah tren saja, namun juga
bisa menandai awal dari periode konsolidasi.
Long legged Doji adalah candle yang dianggap paling
signifikan ketika sedang menguatnya tren naik atau turun. Misalnya, pada saat
tren sedang mengalami kenaikan, harga suatu aset akan didorong menjadi lebih
tinggi dan penutupan sebagian besar periode akan berada di atas pembukaan.
b.
Dragonfly
Doji
Dragonfly Doji adalah candle yang member sinyal
bahwa aka nada potensi pembalikan ke bawah atau atas. Pola ini terbentuk pada
harga pembukaan dan penutupan tertinggi di hari yang sama. Sedangkan, harga
terendahnya berada cukup jauh dari harga pembukaan. Doji jenis ini terbentuk
ketika market bearish.
c.
Gravestone
Doji
Gravestone, dimana harga dibuka pada
posisi rendah dan sempat naik lalu turun kembali ke posisi rendah ditempat
semula pada saat penutupan sehingga terbentuk tail memanjang keatas.
Gravestone sesuai dengan namanya yang berarti batu nisan memberikan arti tentang kematian, atau dalam dunia market akan terjadi penurunan harga (bearish) dari sebelumnya yang cenderung naik. pola Gravestone yang didahului uptrend akan terjadi reversal yang akan mengarah bearish atau terjadi penurunan kedepannya.
Cara Membaca Doji Candle
-
Harga Tertinggi
Ketika harga menjadi
tertinggi, hal ini akan membentuk sumbu diatas body candle. Apabila pembukaan
harga tertinggi terjadi dalam kerangka waktu, maka tidak aka nada ekor yang di
atas.
-
Harga Buka
Pembukaan mewakili
harga oertama yang diperdagangkan dalam jangka waktu tertentu. Hal ini
ditunjukkan oleh bagian atas atau bawah body candle. Apabila ada tren naik,
candle akan berwarna hijau. Sebaliknya, jika ada tren turun, candle akan
berwarna merah.
-
Harga Terendah
Harga terendah dalam
jangka waktu tertentu akan ditunjukkan oleh sumbu dibawah body, hal ini disebut
dengan ekor lebih rendah. Apbila harga buka merupakan harga terendah, maka
tidak aka nada ekor yang lebih rendah.
-
Harga Terkini
Harga terkini adalah
harga terakhir atau terbaru yang diperjualbelikan dalam jangka waktu tertentu.
Harga terkini membentuk sebuah body dari candle.
Jika harga rendah atau
tinggi, maka akan terbentuk suatu bayangan pada candlestick. Panjang suatu
bayangan yang menentukan seberapa kuat salah satu pihak Buyer dan Seller yang
berusaha untuk mendorong harga. Apabila lower shadow panjang, artinya seller
berusaha untuk menjatuhkan harga. Sedangkan, jika upper shadow panjang, buyer
berusaha untuk menaikkan harga.
3.
Marubozu
Marubozu adalah candle
sinyal 1 warna tanpa sumbu. Ini mewakili kekuatan buy atau sell yang kuat
muncul di market.
Candle Marubozu juga
berhubungan erat dengan tren. Pada dasarnya,candle berwarna putih adalah
bullish, karena itu adlaha buyer candle. Jika White Marubozu muncul di chart,
bisa jadi tren bullish akan lanjut naik atau akan reversal bullish. Begitu pula
dengan Black Marubozu candle. Biasanya, Marubozu diamati bersama dengan Doji
untuk melihat sentimen market.
Cara mengimplementasikan Marubozu
dalam strategi trading:
1. Trader
mencari peluang entry yang bagus dan minim resiko.
2. Setelah
melihat Marubozu, trader dapat menciptakan strategi trading yang sederhana
Saat Marubozu muncul, trader perlu
mempertimbangkan konteks pasar yang terdapat Marubozu. Kemudian, trader perlu
mengamati dimana letak close price di candle Marubozu tersebut, apakah terletak
di garis Support atau Resistance?
Jika candle menembus Support atau
Resistance, maka kita bisa menggunakan pending order limit, untuk memasuki
market pada harga retracement yang kembali ke dekat level Support dan
resistance. Jangan lupa untuk memasang stop-loss di area yang berlawanan dengan
transaksi kita. Namun, apabila candle tidak menembus Support atau Resistance,
kemungkinan candle akan berbalik arah tinggi.
Note:
Apabila membutuhkan Free materi dan info lebih lanjut hubungi 03315106055.
Free materi soft copy hub wa admin 081258066174
Info Private/class trading premium berbayar (dibimbing selamanya sampai profit konsisten dan mandiri). Kunjungi akses langsung web kami www.wijayatrading.com
Comments
Post a Comment