Cara Penggunaan Time Frame yang Tepat
Time frame dalam trading merujuk pada penggalan periode waktu yang digunakan oleh seorang trader untuk melakukan suatu trading. Penggalan periode waktu ini bervariasi, mulai dari beberapa menit sampai beberapa hari, minggu, atau bulan.
Konsekuensi Pemilihan Time Frame
Time frame yang dipilih akan mempengaruhi beberapa hal tentang trading:
- Durasi trading, yaitu berapa lama suatu trading dilakukan. Sebagai contoh jika trader menggunakan time frame H1, berarti setidaknya trading diharapkan berlangsung selama 1 jam sampai beberapa jam, bahkan bisa puluhan jam. Semakin panjang time frame yang dipilih berarti semakin panjang pula durasi trading yang terjadi. Memilih time frame sebenarnya trader memilih mau trading berapa lama.
- Frekuensi trading, yaitu berapa banyak seorang trader melakukan trading. Bila trader memilih time frame pendek, tentu saja akan lebih sering keluar masuk pasar
- Waktu, yaitu berapa banyak waktu yang perlu disediakan untuk trading. Trader yang ingin santai, sebaiknya memilih time frame yang lebih panjang
- Potensi kerugian, yaitu berapa banyak modal di akun trading bisa turun. Trader yang menggunakan time frame lebih panjang akan mengalami floating loss yang lebih besar daripada menggunakan time frame yang lebih pendek. Hal ini dapat dimaklumi karena potensi profitnya juga cenderung lebih besar.
Jenis Time Frame
Ada beberapa pilihan time frame yang bisa digunakan dalam trading, yaitu:
- M1 (Minute, atau 1 menit)
- M5 (5 menit)
- M15 (15 menit)
- M30 (30 menit)
- H1 (Hourly, atau 1 jam)
- H4 (4 jam)
- D1 (Daily atau 1 hari)
- W1 (Weekly, atau 1 minggu)
- M1 (Monthly, atau 1 bulan)
Contohnya M1, artinya grafik harga ditampilkan setiap periode 1 menit. Jadi 1 candle dalam time frame M1 menunjukkan pergerakan harga dalam waktu 1 menit.
Selain time frame standar di atas, beberapa software online trading juga bisa menyediakan time frame kustom, yang bisa trader tentukan sendiri.
Comments
Post a Comment